Senin, 28 Oktober 2013

kisah inspirasi hidup



seorang anak laki-laki yang tega membuang ibu kandungnya sendiri ke hutan. Ibu yang sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibunya sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibunya.
"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:"Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang sedikit pun.
Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".
mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak laki-laki itu. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.
Ketika Dia Sudah Tua, bukanlah dia yang dulu.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapnya.
Ketika pakaiannya kotor karena makanan, ketika dia lupa cara memakai pakaian, ingatlah bagaimana dia dahulu mengajarimu.
Ketika dia berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkannya, ketika kau kecil, dia harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali diceritakan agar kau tertidur.
Ketika dia memerlukanmu untuk membantunya, jangan marah padanya, ingatlah sewaktu kecil, ia harus memakai segala cara untuk membantumu.
Ketika dia tak paham dengan hal-hal yang baru, jangan menertawakannya, pikirkan bagaimana dulu dia begitu sabar menjawab setiap "MENGAPA" darimu.
Ketika dia tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahnya, seperti dia memapahmu saat kau belajar berjalan.
Ketika dia lupa akan apa yang dibicarakan, berilah dia waktu untuk mengingatnya.
Sebenarnya baginya, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disampingnya mendengarkannya, dia sudah puas.
Ketika kau memandangnya yang mulai menua, janganlah bersedih.
Mengertilah, dukunglah dia seperti dia menghadapimu ketika kau mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu dia memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temanilah dirinya menjalankan sisa hidupnya.
Beri dia cinta dan kesabaranmu, dia akan memberikan senyuman yang tulus, dalam senyum itu terdapat cinta yang tak terhingga untukmu.
"I Love U Mom"

4 komentar: